Selasa, 25 Juni 2013

aku kamu dan dia II

mentari yang meredup
di cafe itu aku bercerita kepada nita, tapi mulut ini tidak bisa berkata satu katapun.
akhirnnya nita yang memulai pembicaraan "met, lo kenapa?" tanya nita "gue kesel nit,  tadi gue lewat kerumah dika dan disitu ternyata ada rini nit, gue kecewa sama dia nit" jawab ku "ha?rini?tadi gue juga liat rini lagi memeluk dika met" ulasnya "ha?meluk? jahat banget mereka berdua sumpah deh kalo tau gini gue gamau balikan sama dika. dika brengsek!" kesalku "sabar met sabar yaudah gue mau kesekolah, lo mau tetep disini atau kesekolah?" tanyanya "gak deh nit, gue disini aja, muak gue kalo nanti liat mereka" jawabku "yaudah met gue kesekolah yaaa,awas jangan mau di rayu om-om itu" bisik nita "ah gila lo masih warras gue" jawabku "yaudah gue pergi yaaa, bye" "byeee"
nita pergi dan aku hanya sendiri di bangku cafe ini dan hanya bisa diam melihat tingkah laku lelaki lelaki jalang itu. tepat 3 jam aku di cafe ini dan aku menerima sms dari nita yang berisi "met, tadi gue liat dika kelimpungan nyari lo met" dan aku balas "bilang gausah nyari gue lagi" 
"tapi met dia udah berangkat ke cafe itu" dan aku balas lagi "bego lo nit, yaudahlah" 
aku pergi dari cafe karna takut bertemu dengan wajah dika yang asam itu. aku pergi ke suatu tempat yang kosong yang gak ada satu orangpun yang tau kecuali aku. aku menangis berteriak bahwa aku bodoh! bodoh sekali mau di permainkan lagi dengan dia yang tak tau malu. 
dia jahat sekali! mentari yang bersinar saja aku rasakan sudah meredup sudah tak seceria kemarin karna sudah dibuka oleh kebohongan kebohongan itu dan pengkhianatan itu.
setelah aku puas mengeluarkan semua amarahku, aku pun segera pulang kerumah.
setibanya di rumah aku tampak kumel,kotor,dan lesu.
"meta, kamu kenapa sayang?" tanya mama "gak apa apa mah, aku capek aku ke kamar ya mah" jawabku "eh makan dulu met" jawab mama "gak nafsu mah(pergi kekamar)" 
di kamar aku langsung menghempaskan tubuhku dikasur dan berbaring memegang handphone yang sejak sore tidak aku pegang. aku cek handphone ternyata ada 35 panggilan tak terjawab dan itu dika!
ah aku benci dika sangat benci dika.
tiba tiba ada seseorang yang mengetok pintu "toktoktok" "siapa?masuk saja" teriak ku "meta, kamu kenapa sih?mama rasa kamu sedang ada masalah" tanya mama "eh? mah dika ngekhianatin aku mah, dia jalan sama rini sahabatku" jawabku sambil memeluk mama "sudah met jangan menangis" (mengelus rambutku) "tapi mama tau gak? saat mentari itu sudah ceria karna keberadaan awan yang cantik yang selalu menemani mentari hingga membuat mentari itu tersenyum tiba tiba mendung datang dan memisahkan mentari dengan awan cantik itu,sehingga mentari sekarang berubah menjadi redup mah" jawabku "iya mama tau tapi biarkan mentari itu redup dan akan kembali bersinar terang jika mentari itu sudah terbiasa dengan segala macam cobaan yang datang" hibur mama "tapi mah mungkin memang mentari itu akan bersinar lagi tapi tidak akan seceria dulu" jelasku "bisa , mentari itu akan seceria dulu sayaaanng,yasudahlah sekarang kamu tidur saja" hiburnya "iya mah" jawabku lalu mama pun pergi dari kamar. tiba tiba dari jendela kamar ada orang yang mengetuk jendelaku "toktoktok, met, metaaa aku disini" "siapa kau?mau apa? "metaa aku bisa mengubah mentari itu menjadi ceria lagi, karna awan cantik itu telah mengalahkan awan mendung yang menjadi penghalang kita bersama met" jawabnya "eh?dika?kamu dengar ini semua?" tanyaku "iya met aku mendengar semua" jelasnya "pergi sana dik!" usirku "kenapa kamu mengusir ku? aku ingin membuat mentari itu ceria lagi met." jelasnya "tidak akan jika awan cantik itu kamu! maka mentari akan meredup terus!" teriakku "met, temui aku besok di taman jam 10" ujarnya "gak akan!" jawabku 
dan dika pun pergi dari rumahku. aku bingung aku tidak mau terjebak kata kata itu lagi. aku kapok! tapi aku ingin memarahi dia. mau tak mau aku harus bertemu dengan dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar