mentari yang meredup
di cafe itu aku bercerita kepada nita, tapi mulut ini tidak bisa berkata satu katapun.
akhirnnya nita yang memulai pembicaraan
"met, lo kenapa?" tanya nita "gue kesel nit, tadi gue lewat kerumah
dika dan disitu ternyata ada rini nit, gue kecewa sama dia nit" jawab ku
"ha?rini?tadi gue juga liat rini lagi memeluk dika met" ulasnya
"ha?meluk? jahat banget mereka berdua sumpah deh kalo tau gini gue gamau
balikan sama dika. dika brengsek!" kesalku "sabar met sabar yaudah gue
mau kesekolah, lo mau tetep disini atau kesekolah?" tanyanya "gak deh
nit, gue disini aja, muak gue kalo nanti liat mereka" jawabku "yaudah
met gue kesekolah yaaa,awas jangan mau di rayu om-om itu" bisik nita "ah
gila lo masih warras gue" jawabku "yaudah gue pergi yaaa, bye" "byeee"
nita pergi dan aku hanya sendiri di
bangku cafe ini dan hanya bisa diam melihat tingkah laku lelaki lelaki
jalang itu. tepat 3 jam aku di cafe ini dan aku menerima sms dari nita
yang berisi "met, tadi gue liat dika kelimpungan nyari lo met" dan aku
balas "bilang gausah nyari gue lagi"
"tapi met dia udah berangkat ke cafe itu" dan aku balas lagi "bego lo nit, yaudahlah"
aku pergi dari cafe karna takut bertemu
dengan wajah dika yang asam itu. aku pergi ke suatu tempat yang kosong
yang gak ada satu orangpun yang tau kecuali aku. aku menangis berteriak
bahwa aku bodoh! bodoh sekali mau di permainkan lagi dengan dia yang tak
tau malu.
dia jahat sekali! mentari yang bersinar
saja aku rasakan sudah meredup sudah tak seceria kemarin karna sudah
dibuka oleh kebohongan kebohongan itu dan pengkhianatan itu.
setelah aku puas mengeluarkan semua amarahku, aku pun segera pulang kerumah.
setibanya di rumah aku tampak kumel,kotor,dan lesu.
"meta, kamu kenapa sayang?" tanya mama
"gak apa apa mah, aku capek aku ke kamar ya mah" jawabku "eh makan dulu
met" jawab mama "gak nafsu mah(pergi kekamar)"
di kamar aku langsung menghempaskan
tubuhku dikasur dan berbaring memegang handphone yang sejak sore tidak
aku pegang. aku cek handphone ternyata ada 35 panggilan tak terjawab dan
itu dika!
ah aku benci dika sangat benci dika.
tiba tiba ada seseorang yang mengetok
pintu "toktoktok" "siapa?masuk saja" teriak ku "meta, kamu kenapa
sih?mama rasa kamu sedang ada masalah" tanya mama "eh? mah dika
ngekhianatin aku mah, dia jalan sama rini sahabatku" jawabku sambil
memeluk mama "sudah met jangan menangis" (mengelus rambutku) "tapi mama
tau gak? saat mentari itu sudah ceria karna keberadaan awan yang cantik
yang selalu menemani mentari hingga membuat mentari itu tersenyum tiba
tiba mendung datang dan memisahkan mentari dengan awan cantik
itu,sehingga mentari sekarang berubah menjadi redup mah" jawabku "iya
mama tau tapi biarkan mentari itu redup dan akan kembali bersinar terang
jika mentari itu sudah terbiasa dengan segala macam cobaan yang datang"
hibur mama "tapi mah mungkin memang mentari itu akan bersinar lagi tapi
tidak akan seceria dulu" jelasku "bisa , mentari itu akan seceria dulu
sayaaanng,yasudahlah sekarang kamu tidur saja" hiburnya "iya mah"
jawabku lalu mama pun pergi dari kamar. tiba tiba dari jendela kamar ada
orang yang mengetuk jendelaku "toktoktok, met, metaaa aku disini"
"siapa kau?mau apa? "metaa aku bisa mengubah mentari itu menjadi ceria
lagi, karna awan cantik itu telah mengalahkan awan mendung yang menjadi
penghalang kita bersama met" jawabnya "eh?dika?kamu dengar ini semua?"
tanyaku "iya met aku mendengar semua" jelasnya "pergi sana dik!" usirku
"kenapa kamu mengusir ku? aku ingin membuat mentari itu ceria lagi met."
jelasnya "tidak akan jika awan cantik itu kamu! maka mentari akan
meredup terus!" teriakku "met, temui aku besok di taman jam 10" ujarnya
"gak akan!" jawabku
dan
dika pun pergi dari rumahku. aku bingung aku tidak mau terjebak kata
kata itu lagi. aku kapok! tapi aku ingin memarahi dia. mau tak mau aku
harus bertemu dengan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar