siang itu
aku telah memutuskan untuk benar
benar bertemu dengan dika secepatnya untuk menyelesaikan masalah ini.
aku tidak mau terus terusan tertutup dengan semua ini, dika, orang yang
aku sayangi telah mengkhianati aku, aku kecewa berat sungguh benar benar
kecewa.
jam 08.00 aku bangun tidur dengan mata yang sangat sembab akibat menangis semalaman.
aku bersiap siap untuk bertemu di taman jam 10.00 nanti dengan dika.
aku tidak akan menyianyiakan kesempatan ini. aku harus bertemu dia.
aku ingin dia menjelaskan se detail mungkin atas perbuatannya itu pada ku.
jam 10.00 aku langsung berangkat ke taman,
sesampainya di taman aku menunggu dika sambil duduk di bangku taman.
aku menunggunya hingga 20 menit, dan
akhirnya dia datang bersama rini. yap rini sahabatku yang sudah tak lagi
ku anggap sahabat, seketika perasaan ku langsung bergemuruh marah ingin
memaki mereka.
dika : meta maaf ya menunggu lama
meta : iya gapapa, ngerti kok jemput dia dulu (lirik rini)
dika : aku ingin menjelaskan ini semua agar tidak ada kesalahpahaman lagi met
meta : yasudah jelaskanlah (datar)
dika : jadi gini met, sebenernya aku dan rini itu tidak ada hubungan apapun, hanya sebagai sahabat saja met. dia bahkan sudah aku anggap sebagai adikku sendiri
meta : dengan berpelukan? kamu bilang tidak ada hubungan apapun? pengkhianat! (ketus)
dika : dia sedang bersedih met, dia membutuhkan bahu seseorang, aku sudah jujur padamu met, aku tidak ada hubungan apapun dengan rini tanya saja padanya
rini : meta, dengerin aku ya, aku memang tidak sengaja memeluk dika karna memang aku sedang membutuhkan bahu seseorang, kamu jangan berfikir negatif met, aku ini sahabatmu mana mungkin aku tega mengkhianati sahabatku sendiri
meta : terserah kamu rin! aku juga sudah tidak ada hubungan apapun dengan dika.
dika : maksud kamu apa met? aku sayang kamu, aku gak mau kamu pergi lagi untuk kesekian kalinya met. aku ingin menjaga kamu seutuhnya
rini : aku pergi saja ya ( lalu rini pergi)
meta : kamu ingin menjaga akku seutuhnya? bagaimana caranya? beberapa hari ini kamu selalu menjauhiku hanya untuk rini dik, apa itu yang dinamakan menjaga?
dika : meta saat itu memang aku sedang sibuk, sedang banyak permasalahan
meta : terserah pokoknya sekarang kita putus dik! ( lalu pergi meninggalkan dika begitu saja dengan air mata yang bercucuran di pipinya)
dika : metaaaa! tunggu aku! ( berlari mengejar meta )
entah apa yang aku rasakan, aku merasa diriku berbohong, hatiku mengkhianati diriku sendiri.
aku masih mencintai dika! sekarang
dan sampai kapanpun. tapi aku memang harus pergi meninggalkan dika agar
dika mengerti sakitnya aku di khianati seperti ini.
aku tidak akan pernah taha lagi dengan sikapnya yang seperti itu.
siang itu sangat tidak cerah, entah
karena memang matahari menjadi mendung atau memang aku saja yang merasa
terik matahari tak sepanas hatiku,fikiranku,otakku yang sejak 2 hari ini
panas akibat dika.
setiap hari aku bertemu dengan dika
dan rini aku tak pernah menoleh sedikitpun. aku sudah terlanjur benci,
dan ini caraku agar aku tak lagi cinta pada dika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar